CERITA UNIK DIBALIK BENDERA TAUHID YANG BERKIBAR DALAM AKSI BELA SUHERMAN JILID III
Oleh: Ahmad Khozinudin, S.H.
Ketua LBH PELITA UMAT
Ketua LBH PELITA UMAT
Ada beberapa polisi riuh mendiskusikan banyaknya
bendera tauhid (liwa dan roya) yang dikibarkan oleh peserta aksi. Ada yang
kasak kusuk ke panitia, agar bendera HTI tidak dikibarkan dalam aksi, dan
meminta untuk segera diturunkan.
Memang, sepanjang aksi peserta membawa bendera tauhid
bertuliskan kalimat “LA ILLAHA ILLALLAH MUHAMMAD DARROSULULLAH”, ada yang
berwarna hitam dengan tulisan putih dan berlatar putih dengan warna tulisan
(khat) hitam. Tidak kurang ratusan bendera dikibarkan diantara kerumunan ribuan
peserta aksi. Bahkan, di sudut kanan mobil komando terdapat Ar Roya besar yang
berukuran tak kurang 6 X 6 M.
Disela-sela aksi, panitia mengabarkan kepada penulis
tentang adanya arahan kepolisian untuk menurunkan bendera HTI. Penulis, meminta
panitia untuk menjelaskan kepada polisi bahwa bendera yang berkibar adalah
bendera tauhid, bendera Islam, benderanya kaum muslimin. Jika polisi belum bisa
menerima penjelasan, penulis meminta panitia agar polisi diarahkan kepada tim
Lawyer LBH PELITA UMAT.
Sampai beberapa saat, tidak ada hambatan. Kemudian,
seorang Petugas dari kepolisian polres metro Bekasi mendekati penulis. Beliau,
menyampaikan 2 (dua) atensi Pak Kapolres Kota Bekasi.
Pertama, Pak Kapolres menghimbau agar aksi dijalankan
secara tertib dan damai. Tidak mengganggu hak penggunaan jalan dan lalu lintas.
Kedua, Pak Kapolres meminta untuk tidak mengibarkan bendera HTI didalam aksi.
“Setelah saya perhatikan, tidak ada satupun bendera
bertuliskan HTI, semua bendera bertuliskan Lafadz La Illaha Illallah” ujar
petugas tersebut menimpali.

Mungkin sampai saat ini hanya Ansor dan Banser saja
yang ‘kudet’ dan ‘kuper’ menyebut lafadz “la illha illallah” sebagai logo atau
simbol HTI. Bahkan, pengajian UAS di Jepara dipersekusi hanya karena ada tim
UAS yang menggunakan simbol dan atribut tauhid.
Alhamdullilah hingga akhir acara,
bendera tauhid tetap berkibar sepanjang Gelaran aksi bela Suherman jilid 3.
Kebesaran syair Islam, nampak menyelimuti aksi yang diadakan didepan gedung
walikota Bekasi, pada Jumat siang itu (7/9).