FPI BEKASI RAYA : KAMI SIAP MENUMPAHKAN DARAH UNTUK MEMBELA ISLAM DAN PARA PENGEMBANNYA!
Siapa saja yang hadir dalam aksi Bela Suherman Jilid
3, pasti akan merinding mendengar orasi Ust. Salman dari tFPI Bekasi Raya.
Beliau menegaskan, bahwa FPI belum diturunkan, FPI baru sebatas mengawal aksi.
Yang membuat bulu kuduk berdiri, beliau menegaskan siap Syahid menumpahkan
darah untuk membela agama Islam.
“Kami siap menumpahkan darah, kami siap perang untuk
membela agama Islam. Silahkan, jika ingin coba-coba pada umat Islam” ungkap Ust
salman.
Kegeraman ini sejatinya dirasakan pula oleh segenap
umat Islam yang mengikuti kasus Suherman dan shodikin di Bekasi. Apalagi,
terlihat ada dugaan keberpihakan aparat dan Pemda terkait kasus ini.
Sebelumnya, diketahui Rahmat Efendi telah memaafkan
Suherman. Namun, pepen (sapaan Rahmat Efendi), tidak bertindak aktif untuk
memfasilitasi upaya damai demi melindungi umat Islam. Padahal, pada kasus
Gereja Santa Clara, pepen tegas menyatakan siap ditembak kepala, tidak mau
mengevaluasi IMB gereja yang cacat dalam prosesnya.
Ketidakseimbangan perlakuan terhadap umat Islam ini,
menambah deret panjang kezaliman yang terjadi pada rezim jokowi. Kasus
penistaan agama yang dilaporkan umat Islam terhadap busuknya, Ade Armando,
cornelis, Victor laiskodat, sampai hari ini tidak diproses. Sementara, laporan
pendeta dalam kasus Suherman begitu cepat diproses, sehari lapor, hari
berikutnya Suherman langsung ditangkap dan ditahan.
Gelora semangat yang disampaikan Ust Salman, membuat
darah peserta aksi mendidih dan semakin teguh untuk memberikan komitmen membela
agama Islam. Dalam aksi yang dihadiri ribuan umat Islam ini berjalan tertib,
bahkan saat kumandang Azan Ashar, peserta langsung mengambil wudhu dan sholat
berjamaah di lokasi aksi.
Tampak aparat kepolisian juga terlihat
santai menjaga aksi di depan pemkot Bekasi, aksi damai pada Jumat (7/9) ini
dihadiri berbagai elemen, tokoh dan ormas Islam (PA 212, LBH PELITA UMAT, FAPB,
FPI, GISS, GARIS, MIUMI, FUBKU, dll).