ILF #2 JATIM : Persekusi Kepada Ulama Saat Ini Mirip Pola PKI Dulu
PelitaUmatNews – Surabaya “Islam saat ini sedang dikepung
ideologi individualis-kapitalis dan ideologi sosialisme-komunisme,” ungkap
Mayjen (purn) Kivlan Zein saat berbicara sebagai narasumber di ILF (Islamic
Lawyer Forum) di ruang Bromo salah satu hotel Surabaya (14/10). Kivlan Zein
menjabarkan konstelasi global pertarungan ideologi dan turunannya di Indonesia
dari sudut strategi dan penangkalannya. ILF edisi ke-2 tersebut diselenggarakan
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pelita Umat Korwil Jatim.
Pembicara kedua guru besar ilmu sejarah Unesa Prof. Aminuddin
Kasdi menyoroti persekusi zaman dulu tahun 1955, 1957 dan 1957. Dilanjutkan
oleh Arukat Djaswadi direktur CICS yang concern mewaspadai geliat kebangkitan
neo-PKI. Upaya-upaya investigasi sampai aksi di front terdepan menghadapi
kader-kader militan binaan PKI, termasuk di beberapa organisasi dan lembaga
yang sudah dikenal luas.
Diskusi yang bertema ‘ ‘ Menyikapi Persekusi Ulama dan
Akademisi, Mewaspadai Kebangkitan Neo-PKI ‘ dipandu Slamet Sugianto, juga
mempersilahkan Prof. Daniel M. Rosyid yang mengaku sudah berdamai dengan lembaga
yang telah mempersekusinya. Saat ini beliau menyerukan untuk lebih
mengoptimalkan masjid sebagai learning centre.
KH. Faiq Furqon memberi bobot khazanah tsaqafah Islam ketika
menjelaskan keutamaan ulama (seperti dalam surah Fathir) dan sifat ulama sebagai
waliyullah (dalam hadits Rasulullah saw). Kyai Faiq yang aktif di Forum
Komunikasi Ulama (FKU) Gresik menyebutkan, ” Karakter utama ulama adalah qaiman
bil qisthi yaitu teguh membela kebenaran. Apapun resikonya, sebagaimana para
Nabi dan Rasul. ”
Para peserta ILF yang terdiri berbagai lintas segmen masyarakat
menembus jumlah 100 orang, melebihi kapasitas ruangan, sehingga di bagian
belakang dan samping belasan hadirin berdiri. Dan menjadi lebih hangat lagi
saat memasuki sesi interaktif.
Hanya lima tokoh masyarakat yang mendapatkan kesempatan
merespon, diawali Abah Suparno dari Bojonegoro yang memaknai revolusi mental
merupakan revolusi menghilangkan agama dari ranah publik. Perespon lain dari
Yayasan Ummul Quro Surabaya, ketua Komnasdik Jatim, Syarikat Islam dan Pemuda
Pancasila. Duabelas Korcab LBH Pelita Umat kabupaten-kota seantero Jawa Timur
juga hadir.
Seusai diskusi, Budiharjo
Ketua LBH Pelita Umat Korwil Jatim membacakan pernyataan sikap dan ditutup
dengan doa oleh KH. Abdurrohman dari ponpes Al Anwar Mojokerto.