PULUHAN ADVOKAT BERKOMITMEN SIAP BELA PARA ULAMA DAN AKTIVIS ISLAM, DEKLARASI LBH PELITA UMAT DAN ADVOKAT MUSLIM SE-JAWA TIMUR
Mojokerto- Ratusan peserta dari berbagai kalangan tumpah
ruah menghadiri undangan kegiatan yang bertajuk "Deklarasi LBH Pelita Umat
dan Advokat Muslim Jawa Timur Bela Ulama". Para tokoh masyarakat terutama
kyai, praktisi hukum, akademisi, dan tokoh ormas tampak antusias mengikuti jalannya acara.
Turut dihadirkan sebagai pemateri utama yakni Ahmad Khozinuddin S.H selaku
Ketua LBH Pelita Umat Pusat, dan Budi Harjo S.Hi Ketua LBH Pelita Umat Korwil
Jawa Timur. (Ahad, 10/3/2019)
Sambutan pertama disampaikan oleh Kyai Joko Santoso, beliau
sangat mengapresiasi usaha para advokat muslim yang tergabung dalam LBH Pelita
Umat.
"Saya pernah minta bantuan LBH di Surabaya, di
akhir-akhir mereka terkena Yuan atau dollar. Akhirnya kabur dan saya sempat
kebingungan hingga bertemu advokat muslim yang menolong", ungkap Kyai Joko
Santoso.
Kyai Joko Santoso dengan menukil sebuah hadist Rasulullah
menjelaskan kondisi masyarakat yang kini jauh dari dakwah dan perbaikan.
"Sejak dini Rasulullah memperingatkan kita tentang wanita-wanita yang
rusak dan pemuda yang fasik, mereka meninggalkan jihad. Sekarang itu pun
terbukti, banyak yang tidak mau berjuang. Kemudian Rasulullah menunjukkan
sesuatu yang lebih buruk, yaitu orang-orang sudah tidak mau berbuat amar makruf
nahi mungkar", tutur beliau di hadapan ratusan hadirin.
"Yang lebih dahsyat dari keburukan itu juga ada, yakni
yang makruf dikatakan mungkar. Dan yang mungkar dikatakan makruf. Apa ini sudah
terjadi jamaah? Oleh karena itu pentingnya dakwah amar makruf nahi
mungkar", penjelasan disertai retorika pertanyaan dari Kyai Joko Santoso.
"Tsunami sudah terjadi di seluruh Indonesia, apa itu
tsunami? Kemungkaran dikatakan sebagai kebaikan. Oleh karena itu kita wajib
melakukan dakwah, mengubah hal-hal yang buruk menjadi lebih baik", lanjut
Kyai Joko Santoso.
Selanjutnya Ahmad Khozinuddin S.H dalam kesempatannya,
langsung menggemakan takbir dan semangat bersama para hadirin. "Misi
kenabian adalah dakwah. Dakwah bila tidak konsisten dilakukan umat Islam. Maka
akan ada musibah yang menimpa kita. Bala ada yang bersifat qauniyah seperti
gempa bumi, tsunami, banjir dan lain-lain. Ada juga bala yang non qauniyah
seperti kejahatan yang merajalela sekarang. Korupsi dan pembunuhan dianggap hal
remeh saat ini", terang Ahmad Khozinuddin.
"Kita di LBH Pelita Umat bersatu untuk memberikan
advokasi pada para ulama. Karena itu LBH Pelita Umat di sini akan mengadakan
deklarasi untuk memberikan bantuan hukum pada para ulama yang mengalami
kriminalisasi.", sambung Ahmad Khozinuddin.
Ahmad Khozinuddin menegaskan bahwa semestinya ulama yang
beramar makruf nahi mungkar seperti Ustadz Heru Ilyasa tidak terkena kasus
hukum.
"Kyai Heru Ilyasa yang kini terkena persoalan hukum
karena melakukan dakwah amar makruf nahi mungkar di jejaring media. Kita siap
mengawal beliau sepanjang proses hukum yang dijalani. Apa jamaah siap mengawal
ustadz Heru Ilyasa?", Pertanyaan Ahmad Khozinuddin disambut dengan
persetujuan dari semua peserta deklarasi.
Peresmian LBH Pelita Umat se-Jawa Timur ini sekaligus
menetapkan sejumlah anggota yang akan mendapatkan mandat dan amanah untuk
membela dan melayani urusan umat.
Di akhir kegiatan dilaksanakan pembacaan pernyataan sikap
bersama dan prosesi tanda tangan oleh para advokat muslim. Kemudian acara
ditutup dengan doa bersama yang dipimpin Kyai Makruf. (arh)
No comments